Delapan mantan manajer dan manajer Liga Inggris (Premier League) dituduh menerima suap selama berlangsung proses negosiasi dari transfer pemain, menurut investigasi yang dilakukan oleh sebuah surat kabar nasional negeri itu.
Harian The Daily Telegraph mempublikasikan rincian percakapan antara sejumlah agen sepak bola dengan sejumlah wartawan yang menyamar sebagai manajer sepak bola yang bersedia dibayar berkaitan dengan proses penandatanganan transfer pemain.
Investigasi itu juga mengklaim bahwa dua manajer Championship bersedia menerima pembayaran uang muka dari para agen, sebagaimana dikutip dari laman International Business Times. Hanya saja laporan itu tidak menyebutkan nama-nama manajer itu.
Satu agen pemain mengklaim bahwa “uang pelicin” dalam proses transfer pemain telah mewabah dalam sepak bola Inggris. Mereka tidak sungkan untuk melakukan negosiasi “di bawah meja”.
Agen lain melukiskan bahwa seorang manajer sudah “sangat terbiasa” dengan proses seperti itu, sementara agen lain menyebutkan, “Ada satu hal yang senantiasa perlu diketahui bahwa para manajer itu menunjukkan sikap rakus.”
Pino Pagliara, seorang agen tidak berlisensi dari sepak bola Italia, kini menjadi pusat tuduhan. Ia kemudian menjelaskan mengenai adanya percakapan itu yang melibatkan sejumlah wartawan.
Sang manajer menjawab pertanyaan dari wartawan itu seputar “secangkir kopi” selama pembicaraan mengenai transfer pemain.
Pagliara mengatakan, “Kami tahu dia dengan sangat, sangat baik. Kami melakukan transfer (dengan nama klub) kemudian kami menyebutkan bahwa saya ingin merekrut pemain ini. Nah, disanalah ada secangkir kopi untuk saya. Saya akan bernegosiasi mengenai kopi itu juga.”
Ia menyebutkan bahwa para manajer itu menggunakan sejumlah rekening yang berbeda untuk menyamarkan proses pembayaran.
Ketika seorang manajer itu menjawab pertanyaan soal itu, ia kemudian mengatakan, “(Tuduhan) itu seluruhnya keliru.”
Pada pekan ini, manajer Timnas Inggris Sam Allardyce mengundurkan diri pada Selasa (27/9/2016) setelah mengemban tugas selama 67 hari menjadi manajer skuad berjuluk Three Lions.