Manajer Arsenal, Arsene Wenger, meminta Federasi Sepak Bola Eropa, UEFA, untuk menggunakan teknologi video tayangan ulang (VAR) pada laga-laga yang berada di bawah naungan mereka. Hal tersebut untuk memudahkan tugas wasit.
Wenger berpendapat, dalam lima tahun ke depan UEFA akan mendapat protes dari suporter klub-klub yang merasa dirugikan jika tidak segera mengaplikasikan teknologi VAR. Apalagi, wasit beberapa kali mengambil keputusan yang kontroversial.
“Sejujurnya saya yakin UEFA akan mendapat protes keras dari pihak televisi serta suporter jika tidak menggunakana VAR dalam lima tahun ke depan. Mereka membayar banyak kepada UEFA namun tidak mendapat keadilan yang maksimal,” ujar Wenger.
“Bila UEFA tidak mengambil langkah lebih maju untuk menyediakan keadilan untuk semua, mereka tidak akan bisa menawarkan apapun kecuali kejadian seperti pada laga kami melawan Bayern Munchen atau Barcelona melawan Paris Saint-Germain,” manajer berusia 67 tahun ini menambahkan.
VAR (video assistant referee) atau video tayangan ulang adalah teknologi yang dimaksudkan untuk membantu tugas wasit dalam mengambil keputusan mengenai sebuah gol, penalti, kartu merah, dan kesalahan identifikasi. Teknologi ini diharapkan mampu membantu wasit untuk mengurangi keputusan kontroversial.
VAR telah diterapkan pada sejumlah pertandingan, termasuk laga final Piala Dunia Antarklub 2016 yang mempertemukan Real Madrid kontra Kashima Antlers di International Stadium Yokohama, 18 Desember 2016. Teknologi video tayangan ulang segera diterapkan oleh liga-liga besar Eropa seperti Premier League, Serie A, dan Bundesliga.
Rencananya, FIFA akan mulai menggunakan VAR pada ajang Piala Konfederasi 2017 serta Piala Dunia 2018 yang digelar di Rusia.