Gemuknya skuat Persib Bandung memaksa pelatih Djadjang Nurdjaman melakukan rotasi. Pemain marquee Maung Bandung, Michael Essien, pun tak dijamin tampil reguler di setiap laga. Saat melawat ke markas Persegres Gresik United, Rabu (3/5) misalnya. Djadjang bahkan tak segan untuk menaruh pemain marquee-nya, Essien, di bangku cadangan.
Tak hanya itu, mantan striker West Ham United Carlton Cole dan dua pemain pilar seperti Hariono dan Tony Sucipto, juga tak luput dari kebijakan rotasi yang diterapkan Djadjang. Hariono dan Essien baru dimainkan di babak kedua. Sementara Cole yang menjadi pemain termahal kedua Persib setelah Essien, tidak mendapatkan kesempatan bermain.
Meski demikian, keputusan ini justru berdampak positif. Aliran bola di lini tengah Persib lebih lancar dan efektif.
Essien yang tampil menggantikan Atep di menit ke-67 ikut andil terciptanya gol semata wayang Persib yang dicetak Fulgensius Billy Paji Keraf.
Mantan pemain Chelsea itu lebih dulu melepaskan umpan cerdik kepada Febri Hariyadi. Winger Timnas Indonesia U-22 itu kemudian merangsek ke sisi kanan pertahanan Persegres dan menyodorkan umpan silang yang dituntaskan Billy.
Menurut Djanur, kebijakan rotasi harus dilakukan untuk menghadapi jadwal padat yang berpotensi menyebabkan pemain kelelahan dan bisa memicu cedera.
“Kalau lihat di televisi, mungkin bench [pemain di bangku cadangan] kami paling mahal. Banyak pemain berkualitas di sana. Tapi, saya anggap semua pemain adalah pemain iti. Starter ini adalah susunan terbaik kami dengan regulasi tiga pemain muda,” terangnya.
Sejauh ini Persib sukses menyodok ke posisi teratas klasemen Liga 1 dengan koleksi delapan poin dari empat pertandingan. Namun, singgasana Maung Bandung bisa digusur empat tim di bawahnya yang baru menjalani tiga laga dengan torehan tujuh poin.