Italia menjadi negara ketiga terparah yang terkena dampak virus corona. Meski begitu federasi sepakbola Italia (FIGC) dan operator kompetisi (Lega Serie A) dilaporkan optimistis Liga Italia 2019-2020 yang menyisakan 12 pekan dapat kembali bergulir paling cepat akhir Mei 2020.
Setidaknya ada tiga alternatif waktu penyelenggaraan sisa Liga Italia 2019-2020, yakni 24, 31 Mei dan 7 Juni 2020. Sempat ada wacana, sisa Liga Italia 2019-2020 akan diselenggarakan di ibu kota Italia, Roma.
Keputusan itu diambil karena Kota Roma merupakan wilayah yang paling sedikit terpapar virus corona. Hanya saja, satu hal yang pasti, sisa Liga Italia 2019-2020 takkan dihadiri penonton. Bahkan tidak hanya sisa musim ini.
Menurut laporan Daily Mail, Senin (13/4/2020), Liga Italia bakal mengikuti jejak Liga Jerman, yang mana takkan mengizinkan penonton hadir di stadion hingga 1 Januari 2021. Hal itu berarti hingga musim baru, penonton tidak diizinkan hadir di stadion.
Jika benar terealisasi, kebijakan yang diambil FIGC praktis bakal diapresiasi presiden UEFA, Aleksander Ceferin. Pria berpaspor Slovenia itu mengimbau federasi setiap negara untuk tetap menyelesaikan kompetisi 2019-2020.
Hanya saja, Ceferin yang menggantikan posisi Michel Platini itu mengatakan, jika kondisinya tak memungkinkan, ia tak mempermasalahkan kompetisi 2019-2020 dibatalkan. Namun, setiap federasi mesti mengumumkan siapa juara di masing-masing kompetisi
Saat ini di Liga Italia 2019-2020 yang telah menyelesaikan pekan ke-26, Juventus duduk di puncak klasemen dengan koleksi 63 angka. Bianconeri –julukan Juventus– hanya unggul satu angka dari Lazio di tempat kedua.