oleh

Bintang-Bintang Sepak Bola ini juga Sukses Jalani Karir di Olahraga Lain

Sepakbola menjadi olahraga yang sangat mengandalkan fisik dan banyak memberi tekanan ke tubuh pemain yang menjalaninya. Maka dari itu tidak mengherankan jika pemain rata-rata pensiun saat menginjak usia 35 tahun.

Karena hal itu orang-orang tertentu ingin mencoba jalan lain di olahraga selain sepakbola dan akhirnya mampu menjalaninya dengan sangat baik. Berikut adalah daftar lima pesepakbola yang menjalani olahraga lainnya dan berhasil meraih sukses.

5. Gabriel Batistuta

Salah satu striker yang paling dihormati Argentina, Batistuta, dikenal karena kesuksesannya dengan klub Italia Fiorentina. Dia membuat kostum ungu La Viola terkenal bersama bintang asal Portugal, Rui Costa.

Batistuta mencetak 207 gol dalam 332 pertandingan untuk Fiorentina, dan hanya tertinggal satu gol dari Kurt Hamrin yang mencetak 208 untuk klub itu. Setelah pensiun, Batistuta mengalami sakit parah di kakinya, dengan banyak tulang rawannya yang bermasalah. Rasa sakit itu dilaporkan sangat buruk sehingga striker itu meminta dokter untuk mengamputasi anggota tubuhnya.

Tidak mengherankan, ia  kehilangan semangat untuk meneruskan kiprahnya di dunia sepakbola, meski telah mendapatkan lencana kepelatihannya. Sebaliknya, ia memilih untuk menjalani olahraga polo, dibimbing oleh Adolfo Cambiasso yang merupakan pemain nomor satu di dunia, dan akhirnya mencetak dua gol pada debutnya. Dia sekarang memiliki tim yang disebut ‘La Gloria,’ dan tentu saja, mereka bermain dengan kostum berwarna ungu.

4. Leon McKenzie

Leon McKenzie mencetak 115 gol dalam 393 pertandingan di level klub, dan berhasil memenangkan promosi ke Premier League dengan Norwich City pada tahun 2005. Namun kariernya terhenti oleh cedera yang berkelanjutan dan ia akhirnya bermain di divisi yang lebih rendah dengan klub seperti Charlton Athletic, Northampton Town dan Coventry City.

Dengan kehidupan pribadinya yang berantakan dan masalah keuangan, McKenzie melihat tidak ada jalan keluar di hidupnya dan mencoba untuk bunuh diri pada usia 31 tahun. Ayahnya, Clinton, menyelamatkan hidupnya dan membimbing Leon untuk berlatih di sasana tinju miliknya. Ia akhirnya mendorong anaknya itu untuk mengenakan sarung tinju. Clinton pernah bertarung dengan legenda Sugar Ray Leonard di Olimpiade 1976 ia menjadi pelatih Leon sendiri.

McKenzie turun ke ring untuk pertama kalinya pada tahun 2013, dan berhasil meraih kemenangan delapan kali dan imbang sekali dari sembilan pertarungan pertamanya. Ia pun menyandang sabuk International Masters, sebelum akhirnya kalah untuk pertama kalinya pada bulan lalu.

3. Fabien Barthez

Dengan gelar Liga Champions, Premier League, Ligue 1, Euro 2000 dan Piala Dunia 1998, Fabien Barthez memiliki karier sepakbola yang sangat gemilang. Kiper Perancis itu berhasil membukukan 10 clean sheet di Piala Dunia, rekor yang ia pegang bersama dengan legenda Inggris, Peter Shilton.

Sebagai penggemar lama dari motorsport, Barthez mulai bersaing di tahun 2008, bergabung di Prancis GT Championship. Ia berhasil memenangkan kejuaraan itu pada tahun 2013 bersama Ferrari 458. Pada tahun 2014, dia berkompetisi di event 24 jam Le Mans, di mana ia menempati posisi ke-29 dari 55 pesaing. Pada 2016, ia mengukir prestasi lebih baik dengan menempati posisi ke-12.

2. Tim Wiese

Tim Wiese bermain sebagai kiper di negara asalnya, Jerman, dengan memperkuat tim seperti FC Kaiserslautern, Werder Bremen (di mana ia memenangkan Piala Jerman bersama nama-nama seperti Mesut Ozil dan Claudio Pizzaro), dan Hoffenheim, sebelum akhirnya pensiun setelah musim 2013/14 .

Dengan tubuhnya yang besar tinggi, Wiese cocok untuk menjalani gulat profesional. Ia akhirnya menghabiskan waktu dua tahun di WWE Performance Center, memperoleh tambahan berat badan sebesar 25 kg, sebelum akhirnya memulai debutnya di Jerman pada November 2016. Sekarang ia dijuluki ‘The Machine’ dan merupakan salah satu sosok terkenal di WWE.

1. Toni Fritsch

Sebagai seorang striker kecil dan cepat, Fritsch menghabiskan waktu delapan tahun di Rapid Vienna, memainkan 123 pertandingan tapi hanya mencetak 15 gol. Dia juga mencetak dua gol dalam sembilan penampilan untuk tim nasional Austria. Namun, tak seorang pun di klub menyangka Fritsch akan bersinar di olahraga lain ketika ia meninggalkan klub pada tahun 1971.

Klub football Amerika Dallas Cowboys menjalani tur Eropa untuk mencari kicker baru dan Fritsch menjadi pemain pertama yang mereka bina. Pada saat itu, Fritsch tidak pernah menyentuh olahraga football Amerika, atau menonton pertandingannya. Namun, ia berhasil mengesankan pelatih Tom Landry dan menandatangani kontrak dengan mereka sebagai pemain free agent.

Fritsch akhirnya menghabiskan 12 musim di NFL. Dia menghabiskan empat musim di Cowboys, di mana ia memenangkan Superbowl, yang membuat dia menjadi satu-satunya pemain asal Austria yang pernah meraih itu, dan terpilih untuk mengikuti pertandingan All-Stars liga pada tahun 1980, ketika ia berada di Oilers Houston.

Dia pernah sekali melepaskan tendangan Rabona, yang membuatnya menjadi satu-satunya orang yang pernah melakukan itu di NFL. Ia pensiun pada tahun 1985, dan akhirnya meninggal pada tahun 2005.

News Feed