Juru taktik Chelsea, Antonio Conte mendapati dirinya dalam masalah dengan sang istri, Elisabetta Muscarello, setelah terbang pulang ke Italia demi untuk menonton laga bigmatch mantan timnya Juventus saat hadapi Inter Milan, daripada menghabiskan waktu libur dengan anak perempuannya.
Seperti kebanyakan manajer, pria 47 tahun itu mengaku sangat terobsesi dengan sepakbola, dan itu bisa terkadang menyebabkan masalah seperti saat ia diwajibkan harus seimbang antara obsesinya itu dengan keluarganya.
Antonio Conte sempat mendapat tentangan dari sang istri karena lebih memilih menonton laga Juventus vs Inter ketimbang menghabiskan waktu libur bersama anaknya.
The Blues yang saat ini memimpin tabel klasemen Liga Inggris akan menyambangi markas Burnley di Turf Moor pada hari minggu malam. Sebelumnya ia memberi tiga hari waktu libur untuk para staff Chelsea, setelah mereka mampu menang 3-1 atas rival London, Arsenal.
“Sejujurnya, istriku tak senang ketika saya mengatakan padanya bahwa saya ingin pergi menonton laga Juventus vs Inter. Dia mengatakan padaku, ‘Mengapa? tinggallah sejenak dengan anak perempuanmu’. Tapi terkadang itu tidak mudah untuk menjelaskan pilhan istriku saat saya memiliki hari libur, untuk menonton pertandingan misalnya,” tutur Conte.
“Di sepanjang hari Minggu saya menonton TV, pertandingan Liga Inggris, Manchester City dan United dan kemudian pertandingan Liga Italia. Tapi semangat untuk sepakbola memanglah luar biasa. Istriku tidak tahu sepakbola sebelum mengenalku,”
“Orangtuanya tak pernah menonton sebuah pertandingan sepakbola dan di hari Minggu mereka akan pergi jalan-jalan atau bersepeda. Sekarang saya telah melibatkan mereka di dunia sepakbola dan menjadikan mereka suporter pertama.”
Conte memiliki waktu yang relatif mudah sejak mengambil alih kursi kepelatihan di Stamford Bridge pada awal musim ini. Bisa dilihat, timnya saat ini memiliki keunggulan poin sembilan dengan posisi kedua jelang hadapi laga di pekan ke-25.
Mereka akan menghadapi The Clarets di kandangnya, dimana skuat asuhan Sean Dyche mampu meraup 28 poin dari 29 poin kemungkinan yang bisa dicapai musim ini. Hal yang membuat mereka mampu berkompetisi di papan tengah khususnya sepuluh besar setelah promosi pada musim lalu.