Dalam penghargaan Sepatu Emas, setiap gol dari pemain akan dikalikan sesuai dengan nilai koefisien liga yang bersangkutan. Jadi, kemampuan pemain menghadapi tingkat kesulitan akan memainkan peran penting.
Bundesliga, Liga Inggris, Serie A dan La Liga punya faktor kesulitan 2,0. Sementara Ligue 1 dengan hanya 1,5 saja. Nantinya, gol pemain akan dikalikan angkat koefisien di atas.
Nah, ada tiga pemain yang punya kans besar mendapat Sepatu Emas Eropa musim ini. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya:
Lionel Messi (23 gol – 46 poin)
Telah banyak kritik yang belakangan ditunjukan kepada Barcelona. Namun, Lionel Messi seperti tanpa kesalahan. Dia bak one man show musim ini di klubnya.
Messi telah mengemas 23 gol dalam 23 laga di La Liga. Dia padahal hanya bermain selama 1.869 menit musim ini. Berarti, La Pulga mencetak gol setiap 81 menit di La Liga.
Bintang Argentina ini juga lihai membuka ruang. Dia telah mengemas 7 assist untuk Barcelona. Messi sangat dekat dalam gelar Sepatu Emas keempatnya. Sebelumnya dia meraih pada 2010, 2012 dan 2013.
Andrea Belotti (22 gol – 44 poin)
Bomber muda Torino, Andrea Belotti punya peluang besar meraih Golden Boot musim ini. Dia hanya berjarak dua poin saja dari Lionel Messi yang memimpin daftar.
Belotti menorehkan hattrick saat Torino menggasak Palermo 3-1 dalam lanjutan Serie A, di Olimpico Turin, Minggu 5 Maret 2017. Itu membuat Belotti menorehkan 22 gol dari 24 laga Serie A.
Kini, dia juga ada di jalur menyamai rekor dari Gonzalo Higuain yang berhasil mengemas 36 gol semusim di Serie A. Patut dinantikan.
Pierre-Emerick Aubameyang (21 gol – 42 poin)
Striker Borussia Dortmund ini sangat menggila di Bundesliga. Dia sukses mencetak 21 gol musim ini.
Berhubung koefisien 2, maka dia berhak atas 42 poin. Dengan akurasi tembakan mencapai 64 persen, Aubameyang jadi salah satu striker mematikan di dunia.
Penyerang 27 tahun ini telah mencetak 40 persen dari gol timnya di liga. Bukan tak mungkin Aubameyang sukses menyodok dan berhasil raih Sepatu Emas.
Edinson Cavani (27 gol – 40,5 poin)
Cavani sebenarnya menjadi pencetak gol terbanyak di Eropa. Namun, kenapa dia keempat? Semua karena penghitungan koefisien.
Torehan gol Cavani bersama Paris Saint-Germain hanya dikalikan 1,5 saja. Jadi dia hanya berhak dengan 40,5 poin.
Namun memang, tak bisa dimungkiri kalau penyerang Uruguay ini sangat buas. Dia mencetak 52 persen gol dari PSG musim ini.