Tahukah Anda klub mana di Bundesliga yang belum pernah terdegradasi sejak kompetisi itu terbentuk tahun 1963? Jika Anda mengira tim itu Bayern Munchen atau Borussia Dortmund, Anda salah sangka. Klub itu adalah Hamburger SV, tim tradisional Jerman yang menghabiskan sebagian besar waktunya musim ini dengan berkutat di papan bawah.
Namun sejarah Hamburg sebagai satu-satunya tim yang belum pernah terlempar dari kasta tertinggi hampir saja sirna. Dalam laga pekan terakhir di Volksparkstadion, Hamburg ditahan 1-1 oleh sesama tim papan bawah, Wolfsburg, hingga menit ke-87. Hasil itu berarti Hamburg akan menghuni peringkat ketiga terbawah sedangkan Wolfsburg lolos dari zona merah.
Pendukung Die Rothosen, julukan Hamburg, pun tercekat. Bayang-bayang musim 2013/2014 saat mereka harus menjalani playoff degradasi untuk bertahan di Bundesliga mulai memenuhi kepala mereka. Masuknya striker muda, Gian-Luca Waldschmidt, di menit ke-86 menggantikan Lewis Holtby seakan tak mampu menenangkan fans Hamburg yang mulai termenung di tribune. Maklum saja, penyerang kidal itu belum mencetak satu gol pun untuk Rothosen musim ini.
Namun siapa sangka seorang nobody seperti Waldschmidt justru menjadi juru selamat Hamburg. Sundulannya dua menit jelang bubaran memanfaatkan umpan Filip Kostic sukses memperdaya kiper Wolfsburg, Koen Casteels.
Seisi Volksparkstadion pun bergemuruh setelah hasil 2-1 bagi tuan rumah bertahan hingga akhir laga. Hamburg naik ke posisi 14, sedangkan Wolfsburg melorot ke posisi 16. Mario Gomez dkk. langsung patah hati karena merekalah yang harus menjalani playoff degradasi. Media lokal di kota Hamburg, Hamburger Morgenpost, menuliskan kemenangan dramatis tim asuhan Markus Gisdol itu dalam headline mereka.
“Final yang sebenar-benarnya. Gisdol mengeluarkan opsi menyerang terakhirnya, Waldschmidt. Anak dari Frankfurt yang menjalani musim yang berat akhirnya mencetak gol dengan kepalanya. Mungkin ini gol terpenting dalam kariernya. Peluit terakhir, selebrasi,” tulis media tersebut dilansir Bundesliga, Minggu (21/5).
Gisdol tak bisa menutupi perasaan emosionalnya setelah menyelamatkan tim. Pelatih 47 tahun itu menangani Lewis Holtby dkk. sejak September 2016 menyusul hasil buruk pelatih sebelumnya, Bruno Labbadia.
“Ini tak bisa dipercaya. Kami bisa saja turun tapi kami melawan bersama-sama,” ucapnya.
Meski sudah 35 tahun tak mengenyam juara, Hamburg setidaknya masih punya wibawa dengan mempertahankan predikat satu-satunya tim yang belum pernah degradasi.