Kini Protes Wasit Premier League Bisa Berujung Kartu Merah
infomixbola.com – Premier League, English Football League, dan Football Association telah menelurkan sebuah peraturan baru terkait “perilaku yang tidak bisa ditolerir” dalam sepakbola Inggris.
Menurut BBC, mulai musim ini, kartu merah akan diberikan pada pemain yang melemparkan kata-kata kotor, menghina, atau gestur kasar pada wasit dalam pertandingan.
Kartu kuning akan diberikan pada pemain manapun yang melakukan konfrontasi terhadap wasit terkait sebuah keputusan. Wasit juga diperbolehkan mengeluarkan satu kartu kuning jika dirinya dikelilingi oleh dua atau lebih pemain.
Perilaku di area teknis (area manajer di pinggir lapangan) juga akan diperketat untuk mengurangi perilaku negatif, yang menurut Premier League hal tersebut “sudah sampai tingkatan tidak bisa diterima”.
“Kami dan klub telah berdiskusi cukup lama terkait beberapa elemen perilaku pemain yang melewati batas dan sudah keputusan bersama kalau sikap seperti ini tak boleh lagi ditoleransi,” ujar chief executive Premier League, Richard Scudamore.
“Hal yang terjadi di tengah panasnya persaingan tingkat tinggi, kami masih ingin melihat fans menikmati hasrat seperti itu. Tapi pemain dan manajer harus sadar ada batas yang tak bisa dilewati,” lanjutnya, seperti dilansir dari BBC.
Hal ini tentu sangat riskan dalam sebuah pertandingan level tinggi macam Premier League, apalagi divisi di bawahnya. Bisa-bisa wasit Inggris kerap “pesta kartu” dalam pertandingan. Kita nantikan saja bagaimana aturan ini berjalan.
Berikut beberapa perilaku pemain yang bisa mendapatkan kartu kuning dari wasit:
– Menunjukkan sikap tidak hormat pada semua ofisial pertandingan
– Sikap agresif terhadap keputusan
– Konfrontasi seorang ofisial dalam jarak sangat dekat
– Berlari ke arah wasit untuk protes
– Melakukan kontak fisik ke ofisial manapun dalam sikap non-agresif
– Saat dua atau lebih pemain mengelilingi seorang ofisial pertandingan (setidaknya satu kartu kuning akan dikeluarkan)
Kartu merah akan dikeluarkan jika:
– Pemain melakukan konfrontasi terhadap wasit menggunakan kalimat menghina, merendahkan, kata kotor, atau gestur yang menghina
– Pemain menggunakan kontak fisik terhadap ofisial dengan sikap agresif
