Site icon Prediksi Bola

Posisi Gelandang adalah Masa Depan Wayne Rooney?

infomixbola.com – Sejak kembali pulih dari cedera, Wayne Rooney selalu bermain sebagai gelandang dalam tiga pertandingan terakhirnya, yaitu saat menang 1-0 melawan Aston Villa, menang 2-0 melawan Crystal Palace, dan menang 2-1 melawan Everton di Piala FA.

Kita sama-sama tahu bahwa Rooney adalah seorang penyerang. Namun di usianya yang sudah 30 tahun, kecepatan dan kemampuan penyelesaiannya sudah mulai menurun. Ini adalah pertanda buruk, jika kita memandang Rooney sebagai seorang penyerang. Sementara jika kita melihat Rooney sebagai seorang gelandang, mungkin saja ada beberapa pertanda baik.

Akhir-akhir ini, kapten Manchester United dan kesebelasan Inggris ini ketika bermain sebagai gelandang sering dibandingkan dengan Paul Scholes. Pada kenyataannya, saat menjadi penyerang di usia muda pun Rooney sering membantu kesebelasannya untuk bergerak dan bermain turun ke tengah lapangan.

Ia sepertinya sudah siap untuk melakukan transisi besarnya menjadi seorang gelandang. Padahal pada beberapa musim sebelumnya, terutama saat masih diasuh oleh Sir Alex Ferguson, ia selalu keberatan untuk bermain jika tidak sebagai penyerang.

“Saya tahu dalam beberapa tahun terakhir saya pernah bermain di posisi itu (gelandang) sepanjang karier saya dan saya bisa bermain pada posisi itu,” kata Rooney. “Saya sudah bermain dan melihat Paul Scholes bermain di posisi itu selama bertahun-tahun dan saya selalu yakin bahwa suatu hari di posisi itulah saya akan bermain, jadi saya sudah mencoba untuk belajar dan meniru apa yang ia lakukan.”

Bagaimanapun Performanya, Rooney Tetap Tak Tergantikan

Bisa dibilang Rooney sudah lama sekali tidak memiliki musim yang bagus sebagai pemain sepakbola, baik di Manchester United maupun Inggris. Tapi entah kenapa ia tetap selalu menjadi andalan dan bahkan menjabat sebagai kapten di keduanya sekarang ini.

Sebagai penyerang, Rooney sudah terlihat lambat dan sejujurnya menjemukan. Meskipun demikian, kita tetap bisa ingat beberapa momen kunci Rooney, misalnya gol backheel dan hattrick-nya saat melawan Club Brugge KV, gol volinya melawan Liverpool, key pass panjangnya saat melawan Aston Villa, sampai ke masa lalu ketika assist bola panjang cantiknya yang menghasilkan gol voli yang tidak kalah cantik dari Robin van Persie ke gawang Villa –yang membuat United juara tiga musim yang lalu.

Jadi, bagaimana dengan masa depan Rooney selanjutnya?

Tentunya Rooney bisa dibilang tak terjualkan (jika bukan tak tergantikan). Kehadirannya sangat dibutuhkan oleh United, bahkan Roy Hodgson pun menjamin ia akan tetap membawa Rooney ke Piala Eropa 2016 meskipun tidak bisa menjaminnya sebagai pemain utama. Beberapa kali Louis van Gaal juga terlihat selalu enggan mencadangkan kaptennya ini kapanpun ia fit.

Paragraf di atas membuat kita penasaran, bagaimana cara membuat Rooney tetap berguna bagi tim di atas lapangan? Jawabannya bisa jadi bahwa United dan Inggris sama-sama harus mengambil risiko besar dengan membangun ulang permainan Rooney dan memaksimalkan kemampuan kelas dunianya yang paling konsisten, yaitu operan panjangnya.

Gambar 1 – Grafik operan Wayne Rooney saat menghadapi Aston Villa (16/04/2016) yang menunjukkan 85% operannya tepat sasaran dan 10 di antaranya adalah operan panjang – sumber: Squawka

Posisi No. 9 atau No. 10? Mungkin Bukan Keduanya

Sepanjang kariernya, Rooney adalah seorang penyerang. Perdebatan kita selama ini adalah, posisi No. 9 (penyerang murni) atau posisi No. 10 (di belakang penyerang atau kadang second striker) yang merupakan posisi terbaik Rooney?

Perdebatan ini sejujurnya muncul ketika ia sedang tidak bermain bagus. Misalnya musim lalu, ketika ia dimainkan sebagai No. 10, hampir dari kita semua protes dan berargumen bahwa posisi alaminya adalah No. 9. Padahal musim lalu United memiliki Van Persie dan Radamel Falcao.

Sedangkan musim ini, ketika Van Persie dan Falcao sudah pergi, Van Gaal memainkan Rooney sebagai No. 9 dan ia hanya mencetak dua gol saja sampai tahun Baru 2016. Kita pun protes dan berargumen jika posisi terbaik Rooney sebenarnya adalah No. 10.

Sekarang, tempatkan diri Anda sebagai Van Gaal, Anda pasti bingung, bukan? Tempatkan diri Anda sebagai Rooney, Anda bisa-bisa tambah pusing. Semuanya serba salah untuk Rooney yang sudah kepala tiga ini.

Sejujurnya Rooney tidak pernah menjadi pencetak gol kelas dunia. Ia hanya berhasil mencetak lebih dari 20 gol dalam satu musim sebanyak tiga kali saja. Di musim 2009/10 dan 2011/12, ia bisa bermain sangat bagus ketika bermain di belakang penyerang lainnya.

Masalah konsistensi Rooney dalam mencetak gol membuatnya berada pada posisi serba-salah. Sir Alex sampai-sampai beberapa kali memainkannya sebagai gelandang pada musim 2012/13 sebelum Fergie pensiun dari sepakbola.

Sedangkan musim lalu ketika Van Gaal memainkannya sebagai gelandang, ia terlihat tidak nyaman, meskipun sejujurnya ia tidak terlihat buruk juga. Tapi ia memang terlihat tidak nyaman kemungkinan besar karena sistem permainan Van Gaal yang musim lalu “memaksakan” bermain dengan tiga bek.

Apalagi musim ini kedatangan Anthony Martial dan bersinarnya pemain muda, Marcus Rashford, semakin membuat Rooney tidak bisa terlihat lagi sebagai penyerang utama di kesebelasannya.

Begitupun di Inggris, performa Rooney sebagai No. 9 sudah disalip oleh Harry Kane dan Jamie Vardy. Sementara performa Rooney sebagai No. 10 juga sudah disalip oleh Dele Alli dan Ross Barkley.

Tabel 1 – Membandingkan Wayne Rooney dengan empat penyerang Inggris paling produktif saat ini – sumber statistik: Opta via Squawka

Cara Memaksimalkan Rooney sebagai Gelandang

Performa Rooney sebagai pemain No. 9 dan No. 10 memang pasang dan surut. Namun, kembali kepada pembahasan sebelumnya, salah satu keunggulan Rooney di antara para pemain lainnya adalah kemampuannya dalam memainkan umpan-umpan panjang.

Gambar 2Grafik operan Wayne Rooney saat menghadapi Crystal Palace (20/04/2016) yang menunjukkan 91% operannya tepat sasaran dan 8 di antaranya adalah operan panjang – sumber: Squawka

Sering mengoper menggunakan kura-kura dan sisi luar sepatunya, tidak heran kenapa akurasi umpan jauhnya lebih baik daripada umpan pendeknya. Seringkali ia bisa membuka permainan dengan kemampuannya yang satu ini, yang sebenarnya bukan lah cara bermain utama dari sepakbola possession Van Gaal.

Tabel 2Membandingkan Wayne Rooney dengan empat pengoper ulung di Liga Primer Inggris saat ini – sumber statistik: Opta via Squawka

Dalam perannya saat ini, terutama di tiga pertandingan terakhirnya, umpan-umpan panjangnya sering memanjakan full-back atau pemain sayap di sisi lapangan seberangnya. Dengan bermain di posisi No. 9 atau No. 10, kemampuannya ini sesungguhnya akan membebani dirinya dan juga kesebelasannya.

Akan tetapi, jika ia mau berpindah ke posisi gelandang (No. 8 atau bisa juga No. 6), ini akan menjadi senjata yang mematikan.

Dengan Michael Carrick yang sepertinya kontraknya tidak akan diperpanjang akhir musim ini, jawabannya mungkin adalah dengan memainkan Rooney untuk menggantikannya.

Memainkan Rooney di lini tengah dengan dua gelandang lainnya (di formasi 4-4-3 atau 4-1-4-1) seperti saat menghadapi Palace (20/04/2016), yaitu berpasangan dengan ball-winning midfielder seperti Morgan Schneiderlin dan gelandang box-to-box kreatif seperti Ander Herrera atau Bastian Schweinsteiger, akan memungkinkan Rooney untuk bisa memaksimalkan umpan-umpan panjangnya kepada Martial, Rashford, atau Jesse Lingard di depan; atau kepada kedua fullback-nya di sisi lapangan.

Namun, ini tentunya bukan solusi instan. Rooney sendiri memiliki workrate yang sangat tinggi, ia juga rajin naik dan turun, tetapi sejujurnya ia tidak handal dalam melakukan tekel dan aksi defensif lainnya.

Itulah kenapa ia membutuhkan seorang ball-winner di lini tengah seperti Schneiderlin atau Timothy Fosu-Mensah (Marouane Fellaini juga, sih, tapi kami tidak sepenuhnya yakin). Ini akan benar-benar mengingatkan kita kepada Scholes, seorang pengoper jenius tapi terlihat ngasal ketika melakukan tekel.

Tabel 3 Membandingkan Wayne Rooney dengan empat gelandang bertahan terbaik (menurut rekap Squawka) di Liga Primer Inggris saat ini – sumber statistik: Opta via Squawka

Yang jelas, Rooney memiliki spesifikasi yang diperlukan untuk bermain bersama ball-winning midfielder danbox-to-box midfielder. Pendekatannya terhadap cara menyerang yang lebih langsung alias tidak bertele-tele juga akan membuat lini tengah United semakin sempurna, meskipun itu bukan cara bermain Van Gaal yang bertele-tele dan mengandalkan umpan-umpan pendek.

Tapi sejujurnya, membicarakan masa depan Rooney lebih prospektif daripada membicarakan masa depan Van Gaal, kan? Jadi kami berani bertaruh juga kalau Rooney akan bertahan di United lebih lama daripada Van Gaal. Inilah kenapa sangat penting memahami untuk menyiapkan Rooney sebagai gelandang masa depan United di usianya yang sudah tidak muda lagi.

Ya, Posisi Gelandang adalah Masa Depan Wayne Rooney

Jika dia benar-benar menjadi gelandang, para suporter, pelatih, dan bahkan hater pun harus bersabar dengan kemajuannya, karena tidak ada keraguan mengenai kualitasnya untuk bersinar sebagai seorang gelandang.

Rooney sendiri pastinya ingin terus-menerus terlibat dalam permainan dan ia pun mampu berkomunikasi dengan semua rekan-rekan kesebelasannya, sehingga perannya akan semakin terasa di tim.

“Ini masih terlalu dini, tapi semoga saja, jika saya terus bermain di sana [di posisi gelandang]. Saya bisa berkembang dan menjadi lebih baik,” kata Rooney.

“Kami sudah memiliki kecepatan di tim sekarang [maksudnya dengan pemain seperti Martial, Lingard, Memphis Depay, Adnan Januzaj, dan yang lainnya] dan saya pikir saya bisa membaca permainan dengan cukup baik – entah untuk naik ke depan atau tetap di belakang dan membuka ruang untuk yang lainnya.”

“Ini semua terserah kepada manajer, dan untuk tim yang terpenting ini adalah hal yang benar untuk saat ini,” tutup Rooney.

Jadi, kalau sekarang ada pertanyaan mengenai posisi Wayne Rooney, jawabannya pastilah “second striker” karena ia memang “striker bekas” (kalau merujuk second artinya bekas). Ia sedang bertransformasi menjadi seorang gelandang.

Exit mobile version