Penyelenggaraan La Liga memang banyak menuai kritikan, terutama dalam beberapa tahun terakhir. Ada banyak aspek yang dinilai masih belum maksimal namun tak juga diperbaiki dalam menggelar kompetisi sepakbola Spanyol itu.
Dimulai dari pembagian uang hak siar, hampir semua klub ingin agar uang dibagikan secara lebih adil bagi semua kontestan. Real Madrid dan Barcelona yang sebelumnya mendapatkan jatah luar biasa besar mulai kesal karena LFP sebagai penyelenggara La Liga nampaknya mulai mendengar keluhan klub-klub lain itu. Barca dan Madrid ingin tetap bisa menjual hak siar mereka sendiri.
Dalam hal arbitrase, Spanyol juga sudah tertinggal dari liga-liga besar lainnya. Salah satu contohnya adalah jika seorang pemain melakukan pelanggaran keras dalam pertandingan dan wasit tidak melihatnya, maka otoritas sepakbola mereka tidak bisa berbuat apa pun, bahkan jika pelanggaran itu terekam jelas oleh kamera. Retrospective ban bagi pemain nakal seperti yang dipraktekkan di Inggris terbukti cukup ampuh untuk mengurangi pelanggaran di belakang wasit.
Selain itu kualitas wasit di La Liga juga terus mendapatkan sorotan karena dinilai paling buruk di antara liga-liga lain. Hampir setiap pekan selalu ada wasit yang melakukan kesalahan besar. Hal ini juga diperparah dengan belum diaplikasikannya teknologi yang mungkin bisa membantu sang pengadil.
Kepemimpinan LFP juga kerap dipertanyakan karena kerap bertindak sekehendak hati. Contoh paling besar adalah mengurangi dan menghapus hukuman bagi Barcelona dan Real Madrid yang terlibat perkelahian massal dalam ajang Supercopa de Espana.
Akumulasi semua kekecewaan itu sepertinya dirasakan oleh Real Madrid. Ngotonya La Liga untuk menunda pertandingan Celta Vigo melawan Madrid membuat kesabaran Los Blancos habis. Mereka pun sudah memikirkan untuk mengambil langkah drastis jika seandainya La Liga tak mau memperbaiki diri.
Laga Celta dan Madrid ditunda karena kombinasi cuaca buruk dan kondisi stadion yang mulai rusak, terutama pada bagian atapnya. Pihak berwenang tidak mengizinkan pertandingan digelar di Balaidos karena khawatir atas keselamatan fans. Madrid pun mengusulkan agar pertandingan dipindah ke stadion lain, usulan itu datang 36 jam sebelum pertandingan harusnya dimulai.
Madrid tak mau menunda pertandingan lagi karena jadwal mereka sudah sangat padat. Madrid bahkan belum menjalani pertandingan tunda melawan Valencia. Namun La Liga ngotot pertandingan ditunda dan akan digelar pada waktu yang belum ditentukan.
Sikap La Liga itu membuat Madrid sangat kesal. Marca melansir bahwa Madrid sudah mulai serius memikirkan untuk ikut dalam Liga Super Eropa. Rumor mengenai liga ini sudah lama muncul dan kabarnya bakal diikuti oleh para raksasa Eropa. Format kompetisi ini nantinya akan seperti liga biasa, bukan seperti Liga Champions.
Barcelona kabarnya juga tertarik mengikuti liga ini. Selain itu, Manchester United, Juventus, Bayern Munchen, PSG dan AC Milan juga bersedia gabung jika liga ini jadi digelar. Beberapa klub besar lainnya juga sudah menyatakan niatnya untuk menjadi kontestan.
Bahkan jika nantinya UEFA tidak mau terlibat, klub-klub itu akan menggelar liga sendiri di bawah naungan ECA (European Club Association). Javier Tebas, Presiden La Liga, memiliki tugas berat untuk bisa menjaga liga Spanyol agar tidak kehilangan pamor mereka.