Jakarta – Ada perbedaan pendapat yang sangat tajam sempat mencuat di antara pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dengan PSSI. Ini terkait soal tempat pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19.
Shin menginginkan pemusatan latihan itu digelar di negaranya, Korea Selatan (Korsel). Pertimbangannya, pandemi virus corona Covid-19 yang masih jadi momok mengerikan di Indonesia.
Namun, keinginan tersebut tak mendapatkan restu dari PSSI. Federasi sepak bola Indonesia itu tetap menginginkan pemusatan latihan digelar di Indonesia.
Perbedaan pendapat ini sempat ramai dan jadi berita di mana-mana. Itu lantaran Shin Tae-yong sempat mengungkapkannya dalam sebuah wawancara dengan media Korsel, Joins.
Di artikel yang terbit Kamis (18/6/2020) itu, Shin Tae-yong juga juga mengungkapkan bahwa PSSI telat membayarkan gajinya yang telah dipotong 50 persen akibat pandemi COVID-19 pada April dan Mei 2020.
Shin Tae-yong juga menyinggung mundurnya Ratu Tisha Destria sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI pada April lalu. Padahal, wanita berusia 34 tahun itu dianggapnya berkompeten dan populer di kalangan suporter karena kemahirannya.
Bahkan, Shin Tae-yong juga berkisah tentang keputusan PSSI mengangkat Indra Sjafri, yang sebelumnya adalah asisten Shin di Timnas U-19, sebagai Direktur Teknik PSSI.
Karuan saja polemik ini membuat suhu sepak bola Indonesia menjadi panas. Apalagi, Indra Sjafri, yang pernah membawa Timnas Indonesia U-19 juara Piala AFF 2013, sempat balas menanggapi pernyataan Shin Tae-yong soal dirinya.
Namun, Shin Tae-yong akhirnya tak mempermasalahkan tempat pemusatan latihan Tim Garuda Muda. Pelatih berusia 51 tahun itu mengaku siap menggelar pemusatan latihan di mana saja.
“Ini bukan tentang konflik dengan PSSI, akan tetapi pemilihan tempat pemusatan latihan. Media lokal memberitakan saya memiliki konflik dan berselisih dengan PSSI. Itu tak penting sekarang,” kata Shin Tae-yong seperti dikutip KBS, Minggu (21/6/2020).
Shin Tae-yong pun kini ditunggu kehadirannya di Indonesia. Selasa (23/6), PSSI menggagendakan rapat dengan pelatih Korsel di Piala Dunia 2018 itu.
“Dia harus rapat membahas soal kepelatihan dan kerja dia. Kita harus buat kerangka tim seperti apa, lalu program lanjutan yang terkendala karena Covid-19, yang sesuai budget,” ujar Syarif Bastaman, Ketua Satgas Timnas Indonesia kepada Liputan6.com.
Syarif juga menyebut sudah tidak ada konflik antara PSSI dengan Shin Tae-yong. “Kalau yang dia bicara ke media Korea, tanya ke dia saja. Saya memang bereaksi keras karena dua hari sebelumnya kita zoom meeting (dengan Komite Eksekutif Exco PSSI) baik-baik saja,” ujarnya.
Dalam rapat nanti, Syarif juga menyebut akan menanyakan apa benar dia mengatakan hal-hal yang dimuat di media Korsel. “Kalau tidak benar, berarti hoaks,” Syarif menegaskan.
Syarif memang salah satu orang yang berang saat mengetahui beredarnya wawancara Shin Tae-yong dengan Joins. Syarif menyebut Shin Tae-yong bermain playing victim.
Bahkan, Syarif mengancam, jika tak datang ke Indonesia, Shin Tae-yong akan dipecat. “Sejak rapat virtual dengan dia pada pekan lalu, dia sudah setuju untuk datang ke Indonesia. Alih-alih datang, dia malah berkoar-koar di media,” ujar Syarif kepada Bola.com.
Syarif pun berharap Shin Tae-yong bersikap profesional dan memenuhi apa yang tertera di kontraknya. “Kewajiban dia jelas. Kalau kondisi di Indonesia tidak memungkinkan, tidak mungkin kami menyuruh dia datang. Karena kondisi di sini sudah memungkinkan,” ujar Syarif.
Dia menegaskan, “Waktu juga tidak banyak. Oktober 2020 sudah Piala AFC U-16. Belum lagi Piala AFF 2020. Dan anak-anak berlatih secara fisik tanpa pelatihnya,” tutur Syarif.
Timnas Indonesia di berbagai kategori memang sudah dihadapkan beberapa agenda. Selain ajang yang disebut Syarif, masih ada Kualifikasi Piala Dunia zona Asia 2022, Kualifikasi Piala Asia 2023, dan Piala Asia U-19, yang digelar Oktober 2020.
Di Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala Asia 2023, Indonesia akan menghadapi Thailand, Uni Emirat Arab, dan Vietnam. Ketiga laga ini berlangsung di bulan Oktober 2020.
Termasuk tentu juga persiapan ajan Piala Dunia U-20, tahun 2021. Ajang ini bisa dibilang merupakan pamungkas karena Indonesia akan tampil sebagai tuan rumah.
Maka itu, Syarif dan PSSI pun lebih memilih fokus ke agenda-agenda ini, ketimbang memikirkan polemik dengan Shin Tae-yong. Mereka bahkan sudah menyiapkan plan B .
Jika memang Shin Tae-yong tak juga hadir di waktu yang telah ditentukan, rencana pemusatan latihan, terutama untuk Timnas U-16 dan U-19 tetap akan digelar pada bulan Juli. Pemusatan latihan ini akan dipimpin oleh asisten pelatih lokal.
Seperti diketahui, Nova Arianto menjadi satu-satunya asisten pelatih lokal di timnas.
Namun begitu, ke depannya, rasanya PSSI memang harus cepat berpikir mencari pelatih baru, jika Shin Tae-yong tidak bisa diharapkan lagi.
Bukan apa-apa, agenda yang begitu menumpuk tentu sangat sayang jika harus dikorbankan. Jadi, mungkin sudah saatnya berhitung dan mencari calon yang pas sebagai antipasi jika kontrak dengan Shin Tae-yong harus berakhir.
Bagaimana PSSI?