oleh

Untuk Hindari Terror Pemain Arema FC Tidak Terburu-buru Berangkat Ke Bandung

Arema FC tak ingin terlalu lama menikmati kemenangan telak 4-0 atas PSS Sleman dalam lanjutan Shopee Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang, Selasa (24/9/2019).

Arema sudah mengarahkan fokus untuk laga melawan Persib Bandung pada 28 September di Bandung. Tim Singo Edan juga sudah menyusun rencana agar persiapan lebih maksimal. Mereka tidak ingin buru-buru berangkat ke Bandung karena ada kekhawatiran pemain mendapatkan teror dari fan Persib.

“Kemungkinan kami juga berangkat mepet. Mungkin H-1. Jadi Arema tidak memakai kesempatan jajal lapangan di Stadion Si Jalak Harupat. Tapi persiapan tetap dimaksimalkan di Malang,” kata General Manager Arema, Ruddy Widodo.

Wajar jika ada kekhawatiran teror. Pasalnya, pada putaran pertama lalu, Persib mendapat teror dari fans garis keras Arema. Saat pulang dari sesi latihan di Stadion Kanjuruhan, bus Persib ditembaki kembang api.

Tak hanya itu, dini hari jelang pertandingan, teror kembang api kembali dilakukan di depan hotel, sehingga pemain Persib kurang istirahat dan takluk 1-5 dari Arema FC di Malang.

Dari pengalaman sebelumnya, Arema FC selalu memakai jatah latihan di Bandung. Hanya hari dan jam keberangkatannya saja yang dirahasiakan.

Tapi sejak tahun ini, hubungan fan Arema dan Persib mepanas. Sejak teror kembang api itu, Arema U-20 sempat mendapatkan teror saat bermain beberapa bulan lalu di Bandung. Bahkan ada pemain yang dipukul oknum suporter di lapangan.

Sama halnya saat Persib Bandung U-20 bertandang ke Malang. Mereka diteror di dalam Stadion Gajayana Malang. Tapi ,tidak ada supporter yang sampai turun ke lapangan waktu itu.

News Feed